SEKILAS INFO
26-10-2024
  • 3 tahun yang lalu / Dilihat: 0 Keluarga Besar SMA PGRI 268 Pangkalan Kersik Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H
  • 3 tahun yang lalu / Dilihat: 0 Pengumuman Kelulusan Siswa Kelas XII SMA PGRI 268 Pangkalan Kersik TP. 2020-2021 pada tanggal 3 Mei 2021 dilaksanakan secara online, Siswa dapat mengakses Informasi kelulusan melalui link: https://ceklulus.smapgri268.sch.id
  • 3 tahun yang lalu / Dilihat: 0 Bapak/Ibu Guru silahkan mengupload Laporan Pembelajaran Daring melalui menu Laporan Daring
11
Feb 2022
0
Social Media Learning, Solusi Belajar Daring bagi Daerah dengan Koneksi Internet Tidak Stabil
Diterbitkan : 21 Mei 2020 18:59
Sumber : Denny Gustiyandra, S.TP., Gr
Penulis : Denny Gustiyandra
RPP Terkait : Model Pembelajaran Social Media Learning
Jenjang : SMK/MAK
Kelas : 10
Mapel : Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian

Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak perubahan sistem di berbagai sektor seperti; pariwisata, perdagangan, transportasi, bahkan pendidikan. Perubahan ini dimulai ketika pemerintah memberlakukan adanya jarak fisik (physical distancing) hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Hal ini kemudian ‘memaksa’ kita untuk melaksanakan aktivitas seperti bekerja, belajar bahkan beribadah dari rumah atau dikenal dengan istilah Work from Home atau Study from Home.

SMK Negeri 5 Merangin sebagai salah satu instansi pendidikan sudah mulai melaksanakan proses pembelajaran secara daring sejak pemerintah memberlakukan aturan Work from Home atau Study from Home tersebut. Pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan kualitas belajar daring yang terbaik dengan menyediakan beberapa aplikasi yang bisa digunakan oleh tenaga pendidik maupun peserta didik dalam menunjang kegiatan pembelajaran dari rumah bahkan pemerintah memberikan kuota internet secara gratis untuk dapat mengakses beberapa aplikasi tersebut. Contoh beberapa aplikasi dari pemerintah yang bisa digunakan adalah Rumah Belajar, Meja Kita, Kelas Pintar, dll. Tidak hanya itu, tersedia juga aplikasi dari pengembang milik swasta atau perusahaan seperti Google Classroom, Zoom, Ruang Guru, Cisco Webex, Zenius, dll.

Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi instansi pendidikan yang belum terbiasa melaksanakan proses pembelajaran secara daring ditambah lagi dengan daerah yang memiliki akses jaringan internet terbatas atau bahkan tidak tersedia, menjadikan aplikasi-aplikasi tersebut tidak bisa diakses dan menghambat jalannya proses pembelajaran daring. Tentu saja hal-hal yang saya kemukakan di atas merujuk pada pengalaman pribadi saya sebagai tenaga pendidik yang harus tetap mengajar secara daring. Kendala utama yang saya hadapi selama melaksanakan proses pembelajaran secara daring adalah terbatasnya akses internet di daerah tempat mengajar maupun di daerah sekitar rumah peserta didik sehingga informasi yang saya berikan melalui grup WhatsApp tidak langsung didapatkan oleh peserta didik (terlambat) bahkan ada yang tidak mendapatkan informasi sama sekali. Penyebabnya adalah aplikasi-aplikasi seperti ini membutuhkan koneksi internet yang stabil, sehingga informasi yang diberikan terlambat sampai ke peserta didik bahkan ada beberapa peserta didik tidak mendapatkan informasi sama sekali karena tidak ada akses internet di daerah tempat mereka tinggal.

Permasalahan ini tentu menjadi fokus saya untuk segera mencari solusinya agar peserta didik tetap mendapatkan haknya untuk belajar dan pendidik dapat menjalankan kewajibannya untuk mengajar. Dari beberapa pengamatan yang saya lakukan terkait kegiatan daring mereka melalui media sosial, saya temukan bahwa peserta didik lebih aktif menggunakan Facebook dan Messenger. Hal ini dikarenakan penggunaan aplikasi Facebook dan Messenger tidak memerlukan jaringan internet yang kuat, bahkan dalam keadaan jaringan internet lemah pun aplikasi ini tetap bisa digunakan. Selain itu, respon peserta didik terhadap tugas yang diberikan cukup baik dibandingkan ketika saya menggunakan grup WhatsApp, dan peserta didik lebih antusias dalam mengerjakan tugas yang diberikan karena diharuskan untuk mengunggah hasil.karya ke akun Facebook milik mereka. Maka, tercetuslah “Media Social Learning” sebuah ide sederhana untuk melakukan proses kegiatan pembelajaran daring melalui media sosial.

Apa itu “Media Social Learning”?

Media Social Learning merupakan inovasi model pembelajaran yang memanfaatkan media sosial Facebook dan Messenger sebagai solusi pembelajaran daring di tengah pandemi covid-19 dan juga sebagai solusi untuk peserta didik yang berada di daerah terpencil dengan akses jaringan internet terbatas. Aplikasi ini sudah sangat dekat dengan peserta didik sehingga tidak perlu banyak menjelaskan bagaimana cara menggunakannya, dan juga aplikasi ini bisa digunakan dalam keadaan akses jaringan internet terbatas sekalipun, sehingga memudahkan pendidik untuk memberikan informasi sekaligus memudahkan peserta didik dalam menerima informasi.

Bagaimana Teknis Penggunaannya?

Cukup mudah. Pendidik hanya perlu menginstal aplikasi Facebook dan Messenger melalui Play Store, kemudian pendidik membuat ruang obrolan grup di aplikasi Messenger. Messenger digunakan sebagai ruang berbagi informasi baik dari guru maupun peserta didik terkait materi, diskusi maupun tugas yang diberikan. Selain itu bisa juga digunakan sebagai ruang untuk melakukan refleksi dan evaluasi terkait proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kemudian Facebook digunakan sebagai media untuk publikasi hasil karya atau tugas yang diberikan dan pendidik juga bisa memberikan respon atau feedback secara langsung di kolom komentar akun Facebook peserta didik, sehingga peserta didik merasa Facebook yang mereka punya menjadi hal yang berguna karena bisa berbagi informasi-informasi yang positif dari tugas yang diberikan oleh pendidik.

Contoh Kegiatan Pembelajaran yang Telah Saya Lakukan

Langkah Kegiatan Pembelajaran menggunakan Model Social Media Learning (SML) adalah sebagai berikut :

  • Pendidik menyampaikan materi/tugas melalui Messenger Group
  • Peserta didik memahami materi/tugas terkait Pengolahan Hasil Pertanian
  • Peserta didik membuat karya berupa produk makanan atau minuman
  • Peserta didik mengunggah hasil karya berupa foto produk, video proses pengolahan serta resep di akun Facebook masing-masing dengan menandai akun pendidik yang bersangkutan.
  • Pendidik memberikan review dan tindak lanjut berupa refleksi dan evaluasi (hal ini bisa dilakukan di kolom komentar akun Facebook peserta didik maupun di ruang obrolan grup pada Messenger.

Penilaian pembelajaran pun bisa disesuaikan dengan kebutuhan, contoh penilaian yang saya lakukan pada mata pelajaran Dasar Proses Pengolahan Hasil Pertanian adalah :

Penilaian Produk

Kreativitas, Kesesuaian proses dengan resep yang ditampilkan, Kebersihan tampilan produk.

Sikap

Kerapihan, Ketepatan, Kejujuran, dan Tanggung jawab.

Keterampilan

Melalui pembuatan video proses pengolahan produk.

Refleksi terhadap model pembelajaran yang telah dilakukan

Model pembelajaran ini cocok digunakan untuk menunjang proses belajar secara daring terutama pada daerah dengan koneksi jaringan terbatas atau lemah, namun demikian model pembelajaran ini akan lebih optimal penggunaannya pada daerah dengan koneksi internet stabil dan kuat karena pendidik bisa melakukan siaran langsung di Facebook miliknya dan memberikan materi secara langsung ke peserta didik dan peserta didik bisa memberikan respon pada kolom komentar terhadap materi yang ditayangkan, pendidik juga bisa membagikan video terkait materi pelajaran dan meminta peserta didik untuk berdiskusi di kolom komentar terkait tayangan yang ditampilkan.

Semoga model pembelajaran “Social Media Learning” (SML) ini dapat menjadi salah satu alternatif solusi bagi pendidik maupun peserta didik dengan keterbatasan akses jaringan internet untuk tetap bisa melakukan pembelajaran secara daring dan bisa menjadi bahan referensi penggunaan model pembelajaran secara daring serta sekaligus bisa membantu pemerintah menjalankan program Belajar dari Rumah selama masa pandemic Covid-19 ini.

RPP bisa diunduh melalui pranala (link) berikut :

Model Pembelajaran Social Media Learning

Data Sekolah

SMA PGRI 268 Pangkalan Kersik

NPSN : 10605599

Jalan Poros Transmigrasi UPT B1-B4 Desa Bero Jaya Timur
KEC. Tungkal Jaya
KAB. Musi Banyuasin
PROV. Sumatera Selatan
KODE POS 30756

Pengumuman

Perolehan Medali OSPAN (Olimpiade Sains Pelajar Nasional) 2023

Rekam E-KTP di SMA PGRI 268 Pangkalan Kersik

Download Aplikasi Exam Browser E-Ujian SMA

PATCHING GLADI BERSIH SMA/SMK/SMALB/Paket C Sederajat

Persiapan Gladi Bersih SMA/SMK/SMALB/Paket C Sederajat

Aplikasi